Bathara Kala
Bathara Kala adalah putra dari Bathara Guru dari kamanya yang jatuh ketika dia sedang mengendarai Lembu Andhini bersama permaisurinya yaitu Dewi Umayi yang kemudian Bathara Guru merasa bernafsu ketika melihat Dewi Umayi yang terkena sinar matahari. Karena saking nafsunya dan keinginannya ditolak oleh Dewi Umayi sehingga kama Bathara Guru pun jatuh ke lautan yang menyebabkan lautan tersebut mendidih. Lalu kemudian Bathara Guru memerintahkan putranya Brama dan Wisnu untuk menunggunya. Baca kisahnya di sini.
Alkisah, lautan yang mendidih semakin lama semakin panas dan kemudian terbentuk bola api dan berubah menjadi sesosok raksasa. Atas petunjuk Brama dan Wisnu dia lalu naik ke Suralaya untuk menemui Bathara Guru.
Kala muda
Sesampainya di sana, raksasa itu meminta tiga hal, yakni: diakui sebagai anak, diberi makan, dan diberi tempat tinggal. Bathara Guru lalu menyanggupinya, namun dengan syarat dia harus mau dipotong taringnya yang kemudian akan berubah menjadi keris. Taring kanan menjadi Keris Kalanadhah (milik Prabu Pandu) dan yang kiri menjadi Keris Kaladite (milik Adipati Karna). Raksasa tersebut menyanggupi syarat yang diberikan. Dia lalu diakui sebagai putra Bathara Guru dan diberi nama Bathara Kala. Kala sendiri berarti waktu, yang berarti Bathara Kala adalah dewa yang selalu mengejar-ngejar manusia agar menjadi kemrungsung atau tidak sabaran dan akhirnya menggunakan cara apa saja untuk memenuhi segala nafsu duniawinya. Dia lalu diberi makan semula disuruh untuk memakan barang-barang aneh seperti batu, gunung, dan barang-barang aneh yang lain, lalu dia meminta makanan yang enak yang kemudian oleh ayahnya diberi makanan berupa manusia-manusia sukerta. Sukerta sendiri berasal dari kata suker yang berarti kotor. Sukerta ini ada beberapa jenis, dalam Kitab Pustaka Raja Purwa ada 136 jenis manusia sukerta, dalam Serat Centhini ada 19 jenis manusia sukerta, dalam Serat Murwakala ada 147 macam, dan dalam Kitab Manikmaya serta Pakem Pangruwatan Murwakala disebutkan ada 60 macam sukerta. Kemudian untuk permintaan terakhir, Bathara Guru memerintahkan Bathara Kala untuk tinggal dan menghuni kawasan Nusa Kambangan.